Jumat, 28 Oktober 2016

SUSUNAN BADAN PENGURUS KOMISI PERKARIA DAERAH KUPANG-NTT



SUSUNAN BADAN PENGURUS KOMISI PERKARIA DAERAH KUPANG-NTT
1.      Ketua               : Ev. Apriliatus Laiskodat, S.Th. (GKII Pos PI Ebenhaizer Liliba)
2.      Wakil Ketua     : Rian Riwu (GKII Jemaat Siloam Oebobo)
3.      Sekretaris        : Boas Tanau (GKII Jemaat Mizpa TDM)
4.      Bendahara      : Yansen Maniata (GKII Jemaat Eklesia Sikumana)

Usulan Uraian Tugas:
A.     Badan Pengurus Komisi PERKARIA Daerah Kupang-NTT (Kolektif)
1.      Melaksanakan tugas-tugas Komisi PERKARIA Daerah Kupang-NTT.
2.      Menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat mendesak dalam PERKARIA Daerah Kupang - NTT dan melaporkannya dalam rapat lengkap BPD.
3.      Melakukan fungsi pengawasan terhadap seluruh program PERKARIA gereja-gereja Lokal di Daerah Kupang - NTT.
4.      Melakukan fungsi evaluasi terhadap seluruh program PERKARIA gereja-Gereja Lokal di Daerah Kupang – NTT.
5.      Melakukan fungsi koordinasi dengan perwakilan PERKARIA di setiap Koordinator.
6.      Memberikan laporan secara rutin dalam rapat lengkap BPD.
B.      Ketua
1.    Sebagai Representatif Badan Pengurus Daerah untuk PERKARIA Daerah Kupang – NTT.
2.    Mengkoordinir kegiatan PERKARIA di Daerah Kupang – NTT.
3.    Membentuk dan melantik Perwakilan PERKARIA di setiap Koordinator.
4.    Melakukan kunjungan ke Koordinator-Koordinator dalam urusan Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.
5.    Bersama Sekretaris memimpin rapat-rapat Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.
6.    Bersama Sekretaris menandatangani hasil keputusan Rapat dan surat-surat yang berkaitan dengan Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.

C.      Wakil Ketua
1.      Memberikan masukan-masukan kepada Ketua demi kemajuan pelayanan Komisi PERKARIA Daerah Kupang - NTT.
2.      Menjalankan tugas-tugas Ketua jika berhalangan dan selanjutnya melaporkan kepada Ketua.

D.     Sekretaris
1.      Membuat Notulen dan mengarsipkan setiap keputusan-keputusan Rapat Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.
2.      Bersama Ketua memimpin Rapat Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.
3.      Bersama Ketua menandatangani hasil keputusan Rapat dan surat-surat yang berkaitan dengan Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.
4.      Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.

E.      Bendahara
1.      Menerima dan mencatat semua penerimaan dan pengeluaran Komisi PERKARIA Daerah Kupang – NTT.
2.      Mengeluarkan uang sesuai hasil rapat Komisi PERKARIA, atau sesui kebutuhan atas persetujuan Ketua.
  1. Membuat laporan-laporan keuangan dan menyampaikan secara lisan pada setiap rapat Komisi PERKARIA.

KESEJATIAN PRIA DALAM PERSPEKTIF FIRMAN TUHAN



KESEJATIAN PRIA DALAM PERSPEKTIF FIRMAN TUHAN

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej. 1:27)

Pendahuluan
Dalam banyak kebudayaan tersirat pemahaman tentang bagaimana menjadi seorang pria atau menjadi pria sejati (manhood). Konstruksi kesejatian seorang pria  (manhood) terbangun di masing-masing kebudayaan sangat beragam. Dengan beragamnya pemahaman tentang bagaimana menjadi seorang pria yang sejati, membuat orang berpikir bahwa manhood adalah produk kebudayaan. Tetapi fakta Alkitab menunjukan bahwa manusia atau Pria telah ada jauh sebelum kebudayaan itu berkembang, maka konsep tentang kesejatian seorang Pria (manhood) bukan konsep yang muncul dari budaya tertentu tetapi konsep ini adalah konsep Alkitab yang tentunya berasal dari Allah.
Kejadian 1:27, mengemukakan bahwa sejak awal Allah telah merancangkan manusia itu dengan identitas Gender yang jelas (laki-laki dan perempuan). Tentunya Allah mempunyai maksud dengan menciptakan manusia sebagai Laki-laki dan perempuan.
Kata laki-laki dalam Alkitab berasal dari kata Ibrani – zâkâr. Kata ini memiliki arti - to remember, untuk mengingat.[1] Kata ini searti dengan budaya paternalis dimana nama seorang laki-laki akan dilekatkan pada nama anak-anaknya sebagai nama keluarga (Family name). Dengan demikian, karakteristik seorang pria yang membuat dirinya berbeda dengan wanita selalu diawali dari identitasnya. Identitas seorang Pria jelas terlihat dari seksualitasnya. Pertanyaan standar yang sering kita dengar ketika seseorang anak baru dilahirkan adalah apa identitas seksual anak itu. Karena itu, pemahaman tentang kesejatian Pria (manhood) tidak akan bisa dilepaskan dari pemahaman kita tentang male sexuality.
Male sexuality
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging, Kej. 2:24
Kata satu daging dalam ayat ini berasal dari kata ibrani ‘echâd bâsâr’. ‘echâd’ atinya unity – penyatuan, ‘bâsâr’ bisa diterjemahkan pudenta (Latin). Pudenta adalah bahasa Latin menunjuk pada  alat reproduksi manusia bagian luar.[2] Jadi, pengertian menjadi satu daging jelas menunjuk pada penyatuan alat reproduksi pria – wanita.
Dasar pemahaman ini menunjukan bahwa seorang pria bisa dikatakan memperoleh pengalaman menjadi seorang pria yang utuh ketika ia menikah dan mengalami penyatuan seksual dengan isterinya.[3] Karena ini merupakan ketetapan Allah maka manusia harus taat kepada ketetapan tersebut. Ketika manusia melanggar ketetapan ini artinya manusia memberontak terhadap Allah.
Peran dan Tanggung jawab Seorang Pria
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kej. 2:15-17)
dr. Andik Wijaya dalam bukunya sexual Holines membagikan peran seorang laki-laki dalam 5 kategori yaitu:
1.       Provider – Pencari Nafkah
2.       Protektor – Pelindung
3.       Progeniter – Model
4.       Preise - Imam
5.       Propert - Nabi
Pada hahekatnya semua Laki-laki berperan sebagai kepala dalam keluarganya. Dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai kepala, seorang laki-laki bertindak sebagai pengendali dalam aktifitas keluarga.
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (Kej. 2:15).
Ayat ini mendiskripsikan apa yang Adam harus lakukan di Taman Eden. Ketetapan ini Allah berikan kepada Adam sebelum Allah menggagas pernikahan yang baru tertulis dalam pasal 2:18 dalam kitab Kejadian (TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”).
Seorang Laki-laki akan mengalami fase-fase pertumbuhan mencapai situasi di mana laki-laki  tersebut dapat mempraktekkan fungsinya sebagai seorang Pria sejati. Fase pertumbuhan tersebut dapat tergambar dari 4 dimensi:
-          Dimensi Fisik
Pria ditetapkan untuk melindungi istri dan anak-anaknya, bahkan komunitas dan bangsanya dari berbagai ancaman fisik. Pada situasi tertentu pria harus siap untuk berperang demi melindungi istri, anak-anak, komunitas dan bangsanya. Dalam kondisi aman, perlindungan fisik dapat diekspresikan dengan membangun tempat tinggal yang aman dan damai.
-          Dimensi Psikologis

-          Dimensi Sosial
-          Dimensi Spiritual


[1]Andik Wijaya, Sexual Holiness Volume 5, Surabaya: Gramedia, 2015, hlm. 18.
[2]Ibid., hlm. 47
[3]Seks hanya bisa dinikmati setelah seorang pria diberkati dalam pernikahan kudus bersama pasangannya.

Selasa, 25 Oktober 2016

RENCANA STRATEGIS PELAYANAN KOMISI PERKARIA BADAN PENGURUS GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA DAERAH KUPANG, NTT



GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA
                                                   

Jln. Advokat No. 15, Naikoten I, Kupang – NTT, Email: komisiperkariadaerahntt, HP.: 085344034320

RENCANA STRATEGIS PELAYANAN KOMISI PERKARIA
BADAN PENGURUS GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA DAERAH KUPANG, NTT

A.      Pendahuluan
Alkitab menyatakan bahwa Allah merencanakan penyelamatan manusia, dunia, dan segenap isinya dengan mengorbankan TUHAN Yesus di atas kayu salib. Karya tersebut terus diberitakan kepada seluruh umat manusia melalui Gereja (orang-orang yang telah ditebus oleh karya penyelamatan itu). Karena itu, Gereja dipanggil untuk menjadi penyelenggara misi berdasarkan panggilan dan pengutusan gereja (misi eklesiae). Di samping itu, Gereja sebagai individu juga menjadi bagian dari pekerjaan misi Allah,  dituntut untuk bangkit menjadi terang dan dengan kebangkitan Gereja diharapkan semakin banyak orang dibawa kepada terang Allah.  
Untuk mewujudkan panggilan tersebut, Komisi PERKARIA GKII Daerah Kupang, NTT menyusun rencana program dan kegiatan pelayanannya untuk masa bakti 2016-2021.
B.      Visi
TERWUJUDNYA KEBANGKITAN KAUM PRIA GKII DAERAH KUPANG - NTT YANG BERWIBAWA DALAM KELUARGA, GEREJA DAN MASYARAKAT
C.       Misi
6 (Enam) langkah strategis untuk mencapai Visi Komisi  Perkaria adalah dengan:
1.      Mendewasakan iman Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT
2.      Membangun tanggung jawab kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam keluarga, Gereja dan Masyarakat
3.      Memaksimalkan peran Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam Gereja
4.      Melibatkan Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam pelayanan gerejawi
5.      Menciptakan peluang bagi Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam membangun kemitraan
6.      Mendorong Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT untuk perduli terhadap sesama

D.      Penjabaran Misi
1.      Kebangkitan Iman Kaum Pria GKII
-          Tujuan: Kaum Pria GKII diharapkan dapat mendedikasikan hidupnya bagi pengembangan pelayanan dengan terlibat secara aktif di setiap kegiatan gerejawi.
-          Kegiatan-kegiatan yang dilakukan:
o   Membentuk ibadah Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT
o   Merayakan HUT Perkaria pada setiap tanggal 26 April
2.      Kebangkitan tanggung jawab Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam Keluarga, gereja dan masyarakat
-       Tujuan: Dengan tanggung jawab Kaum Pria GKII dalam keluarga, gereja dan masyarakat diharapkan akan muncul generasi-generasi yang perduli terhadap pelayanan
-       Kegiatan-kegiatan yang dilakukan:
o   Melakukan seminar tentang tanggung jawab orang tua dalam mendidik generasi muda
o   Melakukan seminar wirausaha
3.      Kebangkitan peran Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam gereja
-          Kegiatan-kegiatan yang dilakukan:
o   Membentuk PS Kaum Pria GKII Daerah Kupang NTT
o   Bekerja sama dengan Komisi PI untuk melibatkan Kaum Pria dalam kegiatan Penginjilan
4.      Kebangkitan Pelayanan Kemitraan 
-          Kegiatan-kegiatan yang dilakukan:
o   Membangun kekerja sama lintas Komisi dalam BPD  
5.      Kebangkitan kepedulian Kaum Pria GKII terhadap sesama
-          Kegiatan-kegiatan yang dilakukan:
o   Membuat dompet peduli untuk pelayanan sosial

E.       Nilai-nilai
Nilai-nilai IDEALIS menjadi pernyataan sikap yang harus dihidupi demi terwujudnya kemajuan bersama di dalam TUHAN. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
1.      I           = Integritas
Kaum Pria GKII Daerah Kupang NTT mengatakan apa yang dipikirkan dan melakukan apa yang dikatakan.
2.      D          =  Disiplin
Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT mengutamakan ketepatan dalam hal orientasi, waktu, sasaran, gagasan, strategi, dan informasi.
3.      E          =  Exelent
Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT ingin menjadi yang terbaik, melayani dengan sepenuh hati dan rela hadir disetiap kesempatan.
4.      A          =  Akuntabilitas
Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT menyusun pertanggungjawaban yang partisipatif serta mengedepankan asas transparasi kepada semua pihak dan bersedia menerima masukan berupa apapun demi kemujuan organisasi GKII.
5.      L          =  Loyalitas
Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT memegang teguh asas-asas iman Kristen, mengajarkan dan menghidupi asas-asas tersebut serta loyal kepada AD/ART Gereja Kemah Injil Indonesia
6.      I           =  Inovatif
Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT mengakomudasi ide-ide baru yang tidak bertentangan dengan AD/ART GKII dan membuka kesempatan kepada setiap anggota untuk menyampaikan ide-ide dengan memperhatikan asas musyawarah.
7.      S          = Strategik
Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT  berorientasi pada kesinambungan program yakni menemukan peluang-peluang dan secara konsisten melakukan evaluasi.

F.       Preoritas Pelayanan
Goal
Objective (SMART)
1.      Pertumbuhan Iman Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT
1.1.Membentuk ibadah Kaum Pria Daerah Kupang, NTT dalam periode 2016 – 2021
1.2.Merayakan HUT PERKARIA setiap tanggal 26 April
2.      Menumbuhkan tanggung jawab Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam keluarga
2.1.Melakukan Seminar tentang tanggung jawab seorang Pria dalam Keluarga 1 kali dalam 2 tahun
2.2.Mengadakan seminar kewirausahaan
3.      Partisipasi Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam Pelayanan gerejawi
3.1.Membentuk Paduan Suara Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT di awal periode
3.2.Membangun kerja sama sinergis lintas Komisi dalam BPD GKII Daerah Kupang, NTT
4.      Kepedulian Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT  terhadap sesama
4.1.Membuat dompet peduli Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT untuk pelayanan Sosial di awal masa periode

G.      Strategi Program dan Rencana Aksi
1. Goal 1: Pertumbuhan Iman Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT
Objektif (SMART)
Strategi dan Rencana Aksi
Mulai
Selesai
Penanggung Jawab
1.1.Membentuk ibadah Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT
1.1.1.      Menunjuk koordinator ibadah

1.1.2.      Menyusun jadwal Ibadah
1.1.2.1.Menyusun jadwal
1.1.2.2.Mendistribusikan jadwal kepada anggota

1.1.3.      Pelaksanaan Ibadah Kaum Pria

1.1.4.      Evaluasi 
Okt’16



Jan’17
Jan’17


Jan’17


Sep’17
Okt’16



Jan’17
Jan’17


-


Sep’17
Ketua



Koord.
Koord.


Koord.


Rakerda
1.2.Merayakan HUT PERKARIA setiap tanggal 26 April
1.2.1.      Pembentukan Panitia
Jan’17


2.      Goal 2. Menumbuhkan tanggung jawab Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT dalam Keluarga
2.1.Mengadakan seminar tentang tanggung jawab pria dalam keluarga
2.1.1.      Menetukan waktu pelaksanaan

2.1.2.      Membentuk Panitia Pelaksana
2.1.2.1.Rapat pembentukan panitia pelaksana

2.1.3.      Melaksanakan Program

2.1.4.      Evaluasi




2.2.Mengadakan seminar wirausaha

2.2.1.      Menetukan waktu pelaksanaan
2.2.2.      Membentuk Panitia Pelaksana
2.2.2.1.Rapat pembentukan panitia pelaksana
2.2.3.      Melaksanakan Program
2.2.4.      Evaluasi



3.      Goal 3. Partisipasi Kaum Pria Daerah Kupang, NTT dalam pelayanan gerejawi
3.1.Membentuk Paduan Suara Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT
3.1.1.      Menentukan Koordinator Program

3.1.2.      Menyusun Jadwal Latihan dan Jadwal perkunjungan

3.1.3.      Latihan Paduan Suara

3.1.4.      Evaluasi
Okt’16


Jan’17


Jan’17

Sep’17
Okt’16


Jan’17


-

Sep’17
Ketua


Koord.


Koord.

Rakerda
3.2.Mengadakan Misson Trip PERKARIA Daerah
3.2.1.      Membentuk Panitia Pelaksana



3.3.Mengadakan pelayanan perkunjungan ke Koordinator-koordinator setiap satu tahun
3.3.1.       



4.      Goal 4. Kepedulian Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT terhadap sesama
4.1.Membuat dompet peduli Kaum Pria GKII Daerah Kupang, NTT untuk pelayanan sosial
4.1.1.      Menentukan koordinator program

4.1.2.      Menyusun rencana kerja

4.1.3.      Melaksanakan program

4.1.4.      Evaluasi
Okt’16


Jan’17

Jan’17

Sep’17
Okt’16


Jan’17

-

Sep’17
Ketua


Koord.

Koord.

Rakerda

Penutup
Pelayanan ini adalah milik TUHAN dan TUHAN tahu cara yang tepat untuk melaksanakan pelayanan itu. Kita hanya sebagai alat di tangan TUHAN dengan meyadari segala keterbatasan dan kekurangan. Namun demikian TUHAN tidak pernah salah memilih, IA akan bekerja dengan cara yang agung untuk memperlengkapi Hamba yang setia. Karena itu segala dukungan dan saran untuk melengkapi RENCANA STRATEGIS (Renstra) Pelayanan KOMISI PERKARIA periode 2016 – 2021 ini sangat diharapkan. Kiranya nama TUHAN saja yang dipermuliakan. AMIN
Kupang, 20 September 2016
Badan Pengurus Daerah GKII Daerah Kupang-NTT
Ketua Komisi PERKARIA


Ev. Apri Laiskodat, S.Th.